Transplanter Jadi Andalan Ditjen PSP Tingkatkan Produksi Pertanian

Pertanian dan Pertanahan | Tanaman Pangan | 2019-04-20
SHARE : |

Net-Media-Ekonomi.com - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan yang dicita-citakan. Satu hal yang terus diupayakan adalah melalui bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi kelompok tani untuk mengolah lahan pertanian mulai dari tahap penyiapan lahan, penggarapan lahan, penanaman, panen, hingga pasca panen.

Mesin transplanter merupakan salah satu alsintan yang dikenalkan oleh Kementan kepada para petani dalam rangka modernisasi pertanian. Dengan menggunakan mesin transplanter, petani membutuhkan tenaga yang lebih sedikit untuk menanam padi.

Bahkan, mesin transplanter bisa menentukan jarak antar tanaman padi yang memungkinkan untuk pertumbuhan optimal. Kemudahan apalagi yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan mesin transplanter?

"Perkembangan zaman membuat tak banyak lagi buruh tani yang tersisa. Sedangkan di Indonesia, pemilik sawah masih tergolong banyak. Masalah datang ketika musim tanam tiba. Para petani dan pemilik lahan tidak memiliki sumber daya manusia yang mencukupi untuk membantu proses penanaman padi," ujar Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, Jumat (19/4/2019).

Namun, dengan kehadiran mesin transplanter, hal ini bisa diatasi. Petani tidak perlu lagi bingung masalah kekurangan tenaga karena bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin. Rice transplanter bisa menanam padi secara otomatis pada lahan yang sudah disiapkan.

"Mesin ini juga bekerja dalam waktu yang lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia. Dengan menggunakan mesin ini, petani malah diuntungkan karena pekerjaan selesai secara lebih efisien dan praktis," paparnya.

Kehebatan mesin transplanter untuk membantu petani menanam padi sudah seharusnya tidak diragukan lagi. Pasalnya, alsintan andalan Kementan ini bisa memperkirakan jarak yang tepat antar padi untuk bertumbuh.

Mesin transplanter menerapkan jarak 20x25 cm, lebih sempit daripada jika ditanam oleh manusia yang membutuhkan jarak 30x30cm. Jarak yang lebih sempit ini tentu bisa meningkatkan efektivitas lahan karena memungkinkan lebih banyak padi ditanam.

"Jarak yang penanaman yang lebih presisi jika dilakukan dengan transplanter, juga memiliki efek yang baik bagi tumbuhan. Padi yang ditanam pada jarak yang sama, memungkinkan tanaman ini untuk tumbuh lebih tinggi. Di samping itu, padi juga lebih tahan hama jika dibandingkan penanaman secara manual," tutur Sarwo Edhy.


Saat awal alsintan ini dikenalkan oleh Kementan untuk mempermudah proses produksi padi, mungkin banyak yang bingung tentang cara penggunaannya. Padahal, mesin transplanter ini sangatlah mudah dalam penggunaannya. Petani tak perlu butuh banyak waktu untuk menanam padi di sepetak sawah.

"Anda hanya perlu melakukan pembibitan dalam baki mesin transplanter, hingga menghasilkan gulungan bibit padi siap tanam," terangnya.

Selanjutmya, letakkan bibit padi di atas mesin. Jika sudah, hanya perlu menjalankan mesin supaya padi tertanam secara otomatis. Cara modern untuk menanam padi ini tentu sangat menghemat waktu dan biaya.

"Sudah banyak petani yang mengatakan bisa panen setelah 90 hari, alih-alih 95 hari jika dilakukan secara tradisional. Biaya untuk pengurusan lahan hingga penanam pun bisa dihemat hingga 50%," pungkasnya. (sin)

- Tag : Pemerintah

- Penulis :

- Editor :

- Foto By : Google


  • Bapanas perkuat konsolidasi pengembangan RSNI beras fortifikasi
  • Mendag selidiki kembalinya perdagangan pakaian bekas impor
  • Mentan pastikan pemerintah kawal stok pangan nasional
  • Presiden Jokowi tinjau panen padi di Sigi yang mencapai 6.2 ton per hektare
  • Masa tanam padi di Sulteng naik hingga empat kali setahun
  • Pemkab Batang giatkan program SPHP cegah kenaikan harga beras
  • Pemprov Jateng minta pemda dan pemdes perkuat cadangan pangan
  • Pemprov Jateng gelar 100 kali Gerakan Pangan Murah hingga Lebaran 2024
  • Pemkot Batu gelontorkan lima ton beras untuk operasi pasar
  • Bulog Dramaga siapkan 8 ribu ton beras antisipasi kerawanan pangan
  • Bapanas Tambahan impor 1.6 juta ton cegah risiko kekurangan beras
  • Bulog Cirebon bantu empat pemda sediakan beras murah untuk warga
  • Kementan pastikan pasokan cabai aman jelang Ramadhan 1445 H
  • 10 hektare sawah di Karawang jadi sasaran pengembangan IP Padi 400
  • Bapanas deraskan stok CBP sebagai pengganjal jelang panen raya
  • BNPT: "Smart farming" tingkatkan kesejahteraan mitra deradikalisasi
  • Dinas Pertanian Karawang: Produksi padi capai 1.4 juta dalam setahun
  • Analis ragukan efektivitas impor beras dalam meredam kenaikan harga
  • Ekonomi hijau jadi sumber baru pertumbuhan berkelanjutan
  • Kemenperin pacu hilirisasi kakao dan rumput laut buka kesempatan kerja