Neraca Dagang Surplus, BI: Kebijakan Substitusi Impor Mulai Berdampak

Keuangan Perbankan | Moneter | 2019-11-18
SHARE : |

Net-Media-Ekonomi.com - Bank Indonesia (BI) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2019 tercatat surplus 0,16 miliar dolar AS, membaik dari kondisi bulan sebelumnya yang mencatat defisit 0,16 miliar dolar AS.

"Surplus tersebut terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas sejalan dengan kinerja ekspor nonmigas yang membaik. Ekspor nonmigas pada Oktober 2019 tumbuh -2,48% (yoy), lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh -2,70% (yoy), di tengah kondisi global yang semakin melambat," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat disebabkan oleh peningkatan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor migas. Namun, secara kumulatif sampai dengan Oktober 2019, defisit neraca perdagangan migas membaik menjadi 7,27 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 10,82 miliar dolar AS di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Penurunan tersebut sejalan dengan impor nonmigas yang menurun didukung kebijakan substitusi impor," kata Onny.

Neraca perdagangan nonmigas pada Oktober 2019 tercatat surplus 0,99 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 0,60 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut ditopang oleh meningkatnya kinerja ekspor nonmigas, terutama untuk komoditas bahan bakar mineral, bijih, kerak dan abu logam, alas kaki, serta kendaraan dan bagiannya. Sementara itu, kinerja impor nonmigas juga meningkat didorong oleh impor barang modal seperti mesin/peralatan listrik serta besi dan baja, sejalan dengan kinerja investasi.

Di sisi lain, neraca perdagangan migas mencatat defisit sebesar 0,83 miliar dolar AS, sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar 0,76 miliar dolar AS. Peningkatan defisit tersebut didorong naiknya impor migas terutama dalam bentuk hasil minyak dan gas, sedangkan impor minyak mentah turun.adapun kinerja ekspor migas juga meningkat didorong oleh naiknya ekspor minyak mentah dan gas.

"BI memandang surplus neraca perdagangan pada Oktober 2019 positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," tukasnya. (ant)

- Tag : Industri

- Penulis :

- Editor :

- Foto By : Google


  • Harga emas Antam hari ini naik Rp9.000 jadi Rp1.142 juta per gram
  • Ekonom rekomendasikan strategi dorong pertumbuhan ekonomi digital
  • Dampak utang AS hingga alokasi penanganan jalan nasional
  • Investor asing berminat bangun pembangkit listrik di Aceh Barat
  • Realisasi SBN kuartal I/2023 tembus Rp217 triliun
  • Emas merosot lagi tertekan optimisme pembicaraan plafon utang AS
  • Emas kembali merosot tertekan optimisme kesepakatan pagu utang AS
  • Kinerja Kantor Pos Jayapura triwulan I tahun 2023 naik 38 persen
  • BI perkirakan ekonomi Aceh tumbuh 4 persen 2023
  • Sri Mulyani temui Menkeu AS hingga Sukuk ST010 terbit
  • Harga emas sedikit melemah tertekan oleh penguatan dolar AS
  • Dolar sedikit menguat di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi AS
  • Dolar naik tipis di awal sesi Asia saat pedagang tunggu data pinjaman
  • Kemenkeu kucurkan Rp31,79 miliar untuk pengembangan Pelabuhan Seba NTT
  • Rupiah berpeluang menguat jelang rilis data inflasi domestik
  • Sri Mulyani ungkap APBN salurkan Rp9,43 miliar untuk PSO KA Lebaran
  • BI sebut PPKM tidak membuat inflasi di Papua meningkat
  • Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Keadaan Normal
  • OJK Telah Berikan Keringanan Kredit ke 6,73 Juta Debitur
  • OJK Pastikan Keamanan Transaksi Digital Saat Pandemi