BI Targetkan Inflasi 2020 Sebesar 3,0 Plus Minus 1 Persen

Keuangan Perbankan | Moneter | 2020-01-03
SHARE : |

Net-Media-Ekonomi.com - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 tercatat sebesar 2,72 persen year on year (yoy). Dengan begitu kembali berada dalam sasarannya sebesar 3,5 plus minus satu persen.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Muhamad Nur mengatakan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari konsistensi BI menjaga stabilitas harga. Ditopang pula dengan sinergi kebijakan yang kuat antara BI dan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga. Maka inflasi terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 plus minus satu persen pada 2020," ujar Muhamad melalui keterangan resmi pada Kamis, (2/1).

Pencapaian itu, lanjutnya, antara lain dipengaruhi inflasi IHK Desember 2019 yang sebesar 0,34 persen month to month (mtm). Meski angka tersebut meningkat sesuai pola musiman dibandingkan inflasi November 2019 yang sebesar 0,14 persen mtm.

Muhamad menyebutkan, inflasi IHK Desember 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan rerata inflasi IHK akhir tahun pada empat tahun terakhir yakni sekitar 0,68 persen mtm. Perkembangan itu dinilai ditopang inflasi inti yang stabil pada level 0,11 persen mtm.

"Sementara, inflasi volatile food tetap terkendali. Meskipun sesuai pola musiman akhir tahun naik dari bulan lalu sebesar 0,42 persen mtm menjadi tercatat 0,86 persen mtm," tutur dia.

Muhamad melanjutkan, inflasi kelompok administered prices pun tetap rendah. Walau sesuai pola musiman akhir tahun juga meningkat dibandingkan inflasi bulan lalu, yaitu dari 0,03 persen mtm menjadi 0,63 persen mtm.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK 2019 tercatat menurun dibandingkan inflasi IHK 2018 sebesar 3,13 persen yoy. "Kondisi ini dipengaruhi inflasi inti yang terjaga pada level rendah 3,02 persen yoy, dipengaruhi konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga sehingga ekspektasi inflasi terjangkar sasaran, permintaan agregat terkelola baik, nilai tukar bergerak sesuai fundamentalnya, serta pengaruh positif kenaikan harga global yang minimal," jelasnya.

Inflasi volatile food, kata BI, terkendali pula pada level 4,30 persen yoy. Sedangkan inflasi administered prices tercatat rendah sebesar 0,51 persen yoy. Ini sejalan minimalnya kebijakan terkait tarif dan harga barang dan jasa yang diatur Pemerintah.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan laju inflasi nasional sepanjang tahun 2019 mencapai 2,72 persen. Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan angka inflasi tersebut terendah sejak tahun 2009. Saat itu angka inflasi nasional sebesar 2,78 persen.

Suhariyanto menyampaikan bahwa rendahnya inflasi sepanjang tahun 2019 karena harga-harga barang dan jasa yang menyumbang inflasi cenderung terkendali karena berbagai kebijakan. Realisasi inflasi itu juga jauh di bawah target sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.

"Inflasi tahun 2019 ini terendah selama 10 tahun terakhir," kata Suhariyanto.

Ia menjelaskan, terkendalinya inflasi terutama disumbang oleh administered price atau harga-harga yang di atur pemerintah. Tahun 2019, inflasi administered price hanya 0,10 persen jauh di bawah posisi tahun 2018 yang mencapai 0,66 persen.

Suhariyanto menjelaskan, penurunan itu diakibatkan karena tahun 2018 lalu terdapat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta kenaikan harga tiket pesawat yang tidak terkendali. Berbeda dengan tahun 2019 dimana harga BBM tidak naik.

Di sisi lain, masyarakat yang mulai menyesuaikan diri dengan harga tiket pesawat dan beralih ke moda transportasi lain. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan harga tiket pesawat. (sin)

- Tag : Pemerintah

- Penulis :

- Editor :

- Foto By : Google


  • Harga emas Antam hari ini naik Rp9.000 jadi Rp1.142 juta per gram
  • Ekonom rekomendasikan strategi dorong pertumbuhan ekonomi digital
  • Dampak utang AS hingga alokasi penanganan jalan nasional
  • Investor asing berminat bangun pembangkit listrik di Aceh Barat
  • Realisasi SBN kuartal I/2023 tembus Rp217 triliun
  • Emas merosot lagi tertekan optimisme pembicaraan plafon utang AS
  • Emas kembali merosot tertekan optimisme kesepakatan pagu utang AS
  • Kinerja Kantor Pos Jayapura triwulan I tahun 2023 naik 38 persen
  • BI perkirakan ekonomi Aceh tumbuh 4 persen 2023
  • Sri Mulyani temui Menkeu AS hingga Sukuk ST010 terbit
  • Harga emas sedikit melemah tertekan oleh penguatan dolar AS
  • Dolar sedikit menguat di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi AS
  • Dolar naik tipis di awal sesi Asia saat pedagang tunggu data pinjaman
  • Kemenkeu kucurkan Rp31,79 miliar untuk pengembangan Pelabuhan Seba NTT
  • Rupiah berpeluang menguat jelang rilis data inflasi domestik
  • Sri Mulyani ungkap APBN salurkan Rp9,43 miliar untuk PSO KA Lebaran
  • BI sebut PPKM tidak membuat inflasi di Papua meningkat
  • Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Keadaan Normal
  • OJK Telah Berikan Keringanan Kredit ke 6,73 Juta Debitur
  • OJK Pastikan Keamanan Transaksi Digital Saat Pandemi