Net-Media-Ekonomi.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, omzet koperasi masih rendah yakni 7,27 persen atau Rp 154,718 triliun, oleh karena itu dirinya akan mengkonsolidasi koperasi dengan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN).
"Ambisi Kami ingin ada koperasi yang benar-benar besar di sektor pangan dan ini bisa menjadi role model di kemudian hari, karena saya lihat kontribusi sektor pangan ke PDB ini cukup besar 13 persen, penyerapan tenaga kerja 29,0 4 persen, jadi saya kira ini cukup besar apalagi saat ini FAO sudah mengingatkan kepada kita akan ada krisis pangan," kata Teten dalam webinar, Senin (27/7).
Dia menjelaskan, rendahnya distribusi omzet koperasi, terutama di sektor pangan, disebabkan beberapa hal, yakni keterbatasan akses lahan pembiayaan dan pasar, rantai pasok yang terlalu rumit dan panjang mulai dari petani sampai ke konsumen.
"Kami mencatat ada 5-6 tahapan, oleh karena itu penting koperasi sebagai lembaga sosial ekonomi hadir sebagai solusi melalui konsolidasi petani perorangan dalam koperasi konsolidasi lahan sempit, dan dalam skala bisnis," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya memiliki rencana kerja 5-10 pilot project dengan perhutani di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, yang saat ini dalam tahap mapping laha dan pembiayaan untuk mendorong dan percepatan koperasi pangan. Teten mengaku, telah mempelajari dan melakukan berbagai pertemuan dengan organisasi tani atau Gapoktan. Diperoleh hasil rata-rata Gapoktan tidak punya badan hukum dan sulit mengakses pembiayaan.
"Oleh karena itu kami sudah bicara juga dengan Menteri Pertanian, dan beberapa Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kami akan transformasi gapoktan-gapoktan dengan koperasi, lahan yang luas dan ekonomis, yang coba kita gabungkan antara perhutanan sosial dan gapoktan-gapoktan," katanya. (sin)
- Tag : Pemerintah
- Penulis :
- Editor :
- Foto By : Google